NODA MERAH - akuiki
Baru Update
Loading...

NODA MERAH

       
       
Waktu sudah menunjukkan pukul 23.00  namun, mata ini belum juga lelah dan enggan terpejam. Sore tadi, ayah, ibu, dan adik-adikku berangkat ke kampung halaman untuk menjenguk nenek. Seperti biasa, aku tinggal berdua dirumah dengan abangku. Untuk menghilangkan rasa bosan ku, aku berencana keluar rumah untuk melihat bintang. Kubuka pintu rumah, tiba-tiba  niat ku surut setelah aku melihat sesosok makhluk yang duduk dibawah pohon cheri didepan rumahku. Segera ku hempaskan pintu rumah dengan perasaan bertanya tanya. Makhluk apakah yang kulihat tadi, atau kah aku hanya salah lihat??. Entahlah.

          Aku terkejut ketika aku melihat ada yang keluar dari kamar abangku. Hah!  Ternyata abangku terbangun ketika aku menghempaskan pintu tadi. Dia marah padaku, karena tak sengaja aku membangunkannya, dia lantas menyuruhku untuk segera tidur. Lalu aku beranjak menuju kamar mandi. Niatku untuk buang air kecil, dan mencuci muka mandadak meredup. Seakan-akan saat aku berjalan menuju kamar mandi, dibelakangku bagaikan ada seseorang sedang mengamatiku. Betapa kagetnya aku, sesuatu tergeletak di lantai ruang dapur. Berwarna putih bersih. Seperti gaun. Lalu kuambil gaun itu. Indah sekali. Dan lumayan berat karena gaun ini mempunyai banyak lapisan.

          Namun aku berpikir, dari mana datangnya gaun ini? Lalu kubawa gaun tersebut ke kamarku. Ku amati lagi gaun itu. Kutempel-tempelkan ke tubuhku, sambil aku berkaca. Betapa indahnya. Namun aneh, di bagian tengah gaun itu, ada noda berwarna merah. Lalu ku cium noda merah itu. “ ahhhhrr… berbau anyir seperti darah…” pikirku saat itu. Namun ada niatku untuk memiliki gaun ini. Akan ku cuci keesokan hari. Tiba-tiba saja kepala ku sakit tak tertahankan. Membuat aku mengantuk dengan sakit yang menjalar dikepalaku. Ku simpan kembali gaun itu ke dalam lemariku. Dan aku pun segera tidur.

          Pagi sekali aku sudah terbangun dari tidurku. Kubawa gaun itu ke kamar mandi, dan kucuci. Tapi aneh, air yang bekas cucian gaun itu, tak berwarna merah. Padahal gaun tersebut bernoda merah. Aku penasaran dengan noda itu. “apa noda merah ini?” pikirku. Ku cium, dan ku pejamkan mataku. Saat aku memejamkan mata, sketsa peristiwa seperti terlintas di pikiranku. Entah dari mana namun itu seperti nyata. Aku seperti melihat, sesosok gadis yang amat cantik mengenakan gaun ini. dan dia berada dipesta ulang tahun. Lalu segera ku buka mataku. Aku sedikit takut. Lalu segera ku jemur baju itu di belakang rumahku.

          Malam ini entah mengapa rasanya ingin aku mengenakan gaun itu. Kuambil dari lemari setelah kusetrika sore tadi. Perlahan ku kenakan gaun itu. “ waw… great!". Tetapi entah mengapa mendadak kepalaku pusing. Perutku mual. Dan aku tak bisa melihat dengan jelas. Aku seperti pindah ketempat lain, tidak dirumahku. Aku berada dikeramaian. Namun aneh sepertinya tak ada satu orangpun yang mengetahui keberadaanku. Wanita itu, ya… lagi-lagi aku bertemu wanita itu. Sepertinya ini sebuah pesta ulang tahun dan wanita itu berada didepan bersama kue ulang tahunnya. Sekitar beberapa menit aku berada ditempat itu, tiba-tiba wanita itu dipanggil oleh seseorang yang kelihatan lebih tua darinya. Dia dibawa kekamar, aku ikuti, dan tiba-tiba wanita itu ditusuk menggunakan pisau oleh wanita yang mengajaknya  tadi. Aku beteriak dan menangis melihat wanita itu dibunuh. Jangankan menolong, menyentuhnya saja aku tak bisa.

          Lalu aku terbangun aku merasa sedikit pusing. Saat aku terbangun ada sesosok bayangan. Ya, itu adalah wanita yang ada dipikiranku tadi. Dia menatapku. Sepertinya dia ingin aku mengikutinya. Lalu ku ikuti wanita tadi. Dia menuju ke arah pohon cheri yang ada di depan rumah ku itu. Sampai di sana, dia membalikkan tubuhnya dan menatap ke arahku. Dia tersenyum. Lalu tangannya menunjuk ke arah gaun yang aku kenakan saat itu. Aku tak mengerti, lalu kuberanikan bertanya“ kau ingin gaun ini aku kuburkan ke dalam sini?” tanyaku sambil menunjuk kearah pohon cheri.

          Kulihat dia kembali tersenyum. Lalu aku bergegas menuju kamar. Kulepas gaun itu. Dan aku kuburkan di bawah pohon cheri tersebut. Tiba-tiba wanita itu muncul kembali, dia seperti meneteskan air mata dan tersenyum padaku. Tiba-tiba saja dia hilang dari hadapanku. Aku merasa bahagia. Lalu aku kembali menuju ke rumah. Kututup pintu dan terdengar seperti ada yang memanggil-manggil namaku.

          “Bangunlah hey, Mia bangun… hari sudah pagi, ibu sudah sampai.” abangku membangunkanku. Aku terkejut dan  segera berdiri. “apa?? semua ini hanya mimpi?...”

          Kuceritakan semuanya pada ibuku, namun ibuku seperti tidak percaya. Kuabaikan dan ku coba melupakan mimpiku itu. Akupun pergi bersiap-siap untuk kesekolah. Dan sepulang sekolah, kulihat pohon cheri itu sudah tidak ada. Ternyata ibuku menceritakan kejadian mimpiku kepada ayah, dan ayah pun menebang pohon itu. Tiap hari kucoba melupakan mimpi itu, tapi sampai sekarang sia-sia, aku tetap tak bisa.

Bagikan ini ke Teman Kamu

Add your opinion
Disqus comments
Notification
Belum ada info guys..
Done