Film Lewat Djam Malam - akuiki
Baru Update
Loading...

Film Lewat Djam Malam

Lewat Djam Malam

Lewat Djam Malam inilah film terbaik yang sempat meraih 5 penghargaan FFI 1995. 
Berikut ini sedikit kisah dari film Lewat Djam Malam tersebut :
Iskandar (AN Alcaff) adalah bekas pejuang yang sudah saatnya kembali ke tengah masyarakat karena perang sudah usai. Terlalu lama berperang, banyak hal dan keadaan kota yang membuatnya kaget. Empuknya kasur, menghadapi calon mertua yang sibuk mencarikannya pekerjaan, dan perlakuan orang-orang sekitar terhadap dirinya yang memiliki embel-embel ‘bekas pejuang’ menjadi beberapa hal yang harus dihadapinya. Sementara dirinya masih sulit melupakan kengerian akan pembunuhan terhadap sebuah keluarga yang dilakukannya atas perintah sang komandan.

Bandung tengah memberlakukan jam malam saat Iskandar kembali ke rumah Norma (Netty Herawati), pacarnya. Bapak Norma berinisiatif menghubungi temannya di kantor gubernur agar memberikan pekerjaan pada Iskandar. Tanpa petunjuk bagaimana cara menyelesaikan suatu pekerjaan, Iskandar diberi tugas oleh atasannya. Tentu saja Iskandar tak mampu menyelesaikannya walau ia pernah menjadi anak kuliahan di ITB. Atasannya pun merendahkan diri Iskandar dengan kata-kata kasar, Is berang dan memukul atasan. Perkelahian tak dapat dihindari, Is diserang balik oleh rekan-rekan kerjanya. Is keluar, ia tak mau melanjutkan pekerjaan di situ.

Is berjalan mencari Gafar (Awaludin), kawan seperjuangannya yang kini sudah jadi pemborong. Tapi ia merasa tak cocok melakukan pekerjaan di bidang tersebut. Lalu ia mencari Gunawan (Rd. Ismail) bekas komandannya. Gun sudah kaya raya, memiliki cincin mahal, tapi ternyata menurut Gafar kekayaan Gun tersebut berasal dari harta benda keluarga yang pernah dibunuh Iskandar.

Is marah. Ia bahkan tak tenang berada di dalam kemeriahan pesta yang diadakan Nor untuk dirinya. Bersama dengan bekas anak buahnya, Puja (Bambang Hermanto) yang kini sudah menjadi centeng rumah bordil, Is hendak memberi pelajaran bagi Gun. Emosi yang labil membuat dirinya tak sadar menembakkan peluru di tubuh Gun. Puja dan Gafar tak mau lagi membantunya. Is merasa sendirian dikejar-kejar oleh rasa takutnya. Ia pun teringat pada Nor yang amat mencintainya, maka ia kembali ke rumah Nor. Namun karena Is berjalan pulang di atas lewat jam malam, tak mengindahkan tembakan peringatan para PM, maka sebuah peluru pun bersarang di tubuhnya.

Tidak hanya Iskandar, kita pun juga sering dihantui rasa takut akan kesalahan yang telah kita lakukan sendiri. Dan seperti atasan Is di gubernuran, kita sering merendahkan harga diri para pejuang, tak lagi mengingat jasa-jasa mereka saat membela negara ini. Seperti Puja yang selalu memberi ‘kompor’ agar Is menembak Gun tapi tak mau ikut mengambil tanggung jawab, kita pun sering berteriak maling kepada orang lain padahal diri kita masih suka berlaku curang pada sesama.

"Kepada mereka yang telah memberikan sebesar-besar pengorbanan nyawa mereka, supaya kita yang hidup pada saat ini dapat menikmati segala kelezatan buah kemerdekaan. Kepada mereka yang tidak menuntut apapun buat diri mereka sendiri."




Kalimat tersebut dapat ditemui di penghujung film Lewat Djam Malam. Sebuah karya yang disutradarai oleh Umar Ismail. Dibuat sekitar 9 tahun setelah republik ini berdiri. Tentu saja dengan peralatan seadanya. Minimalnya peralatan pendukung tak lantas membuat kualitas film ini dibawah rata-rata. Ide cerita yang baik dengan menimbulkan beberapa konflik tak biasa menjadi alasan kenapa film ini wajib ditonton.




Produser   : Usmar Ismail, Djamaluddin Malik
Sutradara  : Usmar Ismail
Penulis      : Asrul Sani
Pemeran   : AN Alcaff, Netty Herawati, Dhalia, Bambang Hermanto, Rd Ismail, Awaludin, Titien Sumarni, Aedy Moward, Astaman, A Hadi, Wahid Chan, S Taharnunu, Lukman Jusuf

Bagikan ini ke Teman Kamu

Add your opinion
Disqus comments
Notification
Belum ada info guys..
Done