DIALOGUE - akuiki
Baru Update
Loading...

DIALOGUE


         Menjadi siswa pindahan adalah hal yang paling tidak dia sukai. Dia  Gea, cewek semampai bertubuh ideal dan berponi indah yang jatuh dikeningnya. Dengan wajahnya yang sangat manis, kulit yang putih dan matanya yang menggunakan lensa abu-abu itu, membuat dia disenangi banyak laki-laki disekolah baru yang dia tempati sekarang. Terkecuali Andre, siswa yang dari dulu akrab dipanggil Aan ini tidak terlalu menganggap adanya wanita untuk dipuja dan dipuji seperti siswa laki-laki lainnya. Aan dari dulu memang begitu, semenjak kecelakaan yang merenggut nyawa ibu yang sangat ia cintai, dia tidak pernah ingin mendekati perempuan lagi, bahkan dia hanya menganggap sepele tentang siswi baru yang diidolakan teman-teman sesekolahannya itu.

         Kembali ke Gea, waktu perkenalan didepan kelas dengan sombongnya dia berkata “saya tidak suka kalau ada siswa atau siswi disekolah ini yang tidak menyukai saya”. Jelas saja, dengan wajahnya yang mempesona itu membuat siswa bahkan siswi kagum pada kecantikannya, Tapi tidak dengan Aan, dia menentang Gea dan berkata dengan kata yang sangat membentak, ”Anda memang cantik dan mempesona seluruh siswa sekolah ini, tapi tolong jangan ucapkan kata-kata itu didepan muka saya,saya sangat tidak menyukai Anda dan kata-kata Anda!.”. Seluruh teman-teman Aan yang ada di dalam kelas menatap Aan dengan wajah bertanya-tanya.

        “Woy!!, Ngapain sendiri aja?”tiba-tiba Reno membuyar kan renungan Aan. Reno adalah sahabat Aan dari kecil yang sangat dekat dengan Aan. “Gue heran deh sama lo, cewek se-oke Gea lo gituin. Lo udah miring kali ya?”

        “Yee elo, siapa juga yang mau naksir sama cewek sombong tingkat tinggi kayak gitu!.” Tanpa disadari, Gea mendengar perkataan Aan yang sangat menyakitkan hatinya. Gea lantas berlari ke kelas dengan wajah merah dan semakin merah. Teman-teman yang tengah santai didalam kelas mendekati Gea yang menundukkan wajah merah itu kebawah lantai tempat duduk nya. Salah satu siswa memberanikan diri bertanya, “Gea kenapa?”. Tidak disadari butir-butir air sudah membasahi rok abu-abu yang di kenakan Gea. Gea tidak berkata apapun hingga bel pelajaran kembali berbunyi. Andre dan Reno masuk kekelas dengan wajah keheranan, Gea yang duduk di bangku belakang paling sudut menatap Aan dengan matanya yang merah dan wajah nya yang masih sembab.

        “Eehh, lo kenapa? Lopikir gue suka sama lo...Dasar cewek pedemeter!!
Bentak Aan kepada Gea.
      “An! Kenapa lo An? Dari dulu sampe sekarang  gak bosan-bosan lo bentak cewek, lo ada masalah cerita sama gue!”
      “Shitt! Berisik lo Ren!!” Andre kembali ke tempat duduk dengan menghempas kan pantatnya ke kursi busa itu.

     Gea berjalan dikoridor sekolah dengan wajah yang masih sembab, dia tidak habis pikir padahal dari SMP diasudah menjadi Primadona sekolah sampai SMA. Tapi kenapa di SMA tempat dia pindah ini ada satu orang yang sangat benci padanya. Gea pulang dengan mobil Sedan biru miliknya. Ditengah perjalanan dia melihat Andre dan Reno yang berhenti di depan kuburan umum. Gea lantas bertanya-tanya dan tak mau larut dalam penasaran. Dia mengikuti 2 lelaki yang duduk didepan sebuah kuburan. Tak lama Gea bersembunyi dibalik pohon yang berada di tengah kuburan, Aan dan Reno pun keluar dan bergegas pulang dengan motor Aan. Gea mendekati kuburan tersebut, dia melihat batu nisan yang bacaannya sudah pudar, dibacanya nama yang tertulis dibatu nisan itu ‘Ratnadewi’. Gea terkejut, dibatu nisan itu tertulis nama ibu Aan. Dia baru tahu bahwa ibu Aan sudah tiada.

     “Pantas saja, jika diberi tugas puisi atau cerpen, Aan selalu menyertakan sosok seorang ibu didalamnya”.

     Pagi yang cerah, tapi tidak dengan wajah Gea yang masih kesal dengan kata-kata Aan kemarin. Dia berjalan menuju kekelas dan tanpa sengaja melihat Aan yang sedang membuka jok motornya dan melihat sebuah buku. Tak lama, Aan meletakkan kembali buku tersebut dan mengunci kembali jok motornya. Gea memperhatikan Aan, hingga Aan masuk kekelas mendahului Gea. Ada satu hal yang mengganjal.

     “Lohh, kuncinya?? Kok ditinggal dimotor gitu aja sihh, lupa kali ya?
Gea mendekati motor Aan dengan melirik kekanan lalu kekiri, suasana aman karena siswa dan siswi sibuk mengurusi diri masing-masing. Perlahan diputarnya kunci motor Aan yang berada dipengunci jok. Dan “jjreeekk”, jok motor Aan terbuka. Gea langsung membuka jok motor dan bergegas mengambil buku yang ada didalamnya. Gea berlari keWC dan mengunci pintu WC. Dia membuka halaman demi halaman, isi buku itu tertulis indah puisi-puisi karangan Aan yang semuanya bertema ‘ibu’. Sampai pada halaman terakhir dia melihat foto Aan bersama seorang wanita yang pipi kanannya diciumi oleh Aan. Dibawah foto itu tertulis “ibu, Aan rindu… Aan ingin mengulang kenangan kita dulu, ibu selalu ada untuk Aan, ibu selalu ada ketika ayah memarahi Aan, Aan ingin ibu hidup kembali.tapi Aan tahu, ibu sudah tenang dialam sana. Bu, Aan belum menemukan wanita seperti ibu, entah sampai kapan Aan akan mencarinya, aan berpikir tidak akan ada lagi sosok seperti ibu yang selalu mengerti keadaan dan perasaan Aan. Doakan Aan buu, semoga Aan bisa menemukan sosok seperti ibu pada wanita yang akan mencintai Aan nanti. Aan sayang ibu ”.
Tanpa Gea sadari, air matanya kembali membasahi baju seragam yang ia kenakan.

       Dikelas, Gea begitu memperhatikan Aan, dihatinya menduga-duga mungkin Aan kasar padanya karena dia sangat berbeda dengan sosok ibu yang diharapkan Aan, padahal Gea tahu perasaannya yang sejak pertama melihat Aan sudah menaruh rasa terhadap cowok super jutek itu.

       Bel istirahat berbunyi, Gea tetap terus melirik-lirik Aan dan “boooomm!”  meja Gea di pukul keras oleh Aan sehingga  Gea terkejut.
       “Ngapain lo cewek sombong??? Perasaan dari tadi merhatiin gue mulu deh? Ada apa! Ada yang salah?? Dasar cewek sombong berkelas atas!!.” Setelah membentak Gea, Aan langsung keluar kelas tanpa perduli dengan Gea yang mengeluarkan air mata kepedihan.
       Dikantin sekolah, Reno menemui Aan yang tengah asyik memperhatikan bongkahan es yang beradu-adu di dalam gelas berisi air teh tersebut.

     “An, lo sadar gak sih?? Lo tu disukai sama Gea seorang primadona SMA ini. Kenapa lo masih kasar aja sih sama dia?”
     “Ren, gue bilang ya sama lo… Dia bukan tipe gue! Lo gak usah urus-urus perasaan gue! Dan gue ya gue! Gue bisa nentuin siapa yang gue suka! Seketika itu, Gea datang menghampiri Aan dan Reno. Gea berkata.
      “An, gue tau lo benci  sama sifat gue yang sombong, gue cuma mau bilang kalau gue suka sama lo bahkan gue cinta sama lo. Kasih gue kesempatan, gue pengen belajar jadi orang seperti yang lo harapkan. Lo mau kan nunggu gue sampai bisa menjadi sosok kayak ibu lo??”
   
      Ke dua tangan Gea memberikan sebuah kunci motor beserta buku Aan yang telah lancang di baca habis oleh Gea.
      Aan tak bisa menahan air matanya , dia langsung memeluk Gea dan berkata.

    “Ge, maafin gue. Gue minta maaf banget Ge. Gue salah menilai lo selama ini, lo mau kan maafin gue??”
    “Ehem-ehem, siapa ya yang tadi bilang gak suka sama cewek sombong kelas atas???  Reno menyindir Aan.
    Wajah Aan memerah. “Reno yang baik hati, gue cabut lagi deh kata-kata yang gue ucapin tadi, soal dia, lo dan gue itu, sebenarnya sih gak dari hati Ren, yang ada dihati gue sekarang, gue cinta sama cewek sombong ini”
    Mereka bertiga tertawa lepas, dan tanpa di sadari siswa dan siswi yang ada dikantin sekolah, tertawa kegelian atas kejadian romantis yang terjadi.
    “Dia ternyata buat gue cinta” ungkap Aan.

*Mutia Rahmatul Laela

Bagikan ini ke Teman Kamu

Add your opinion
Disqus comments
Notification
Belum ada info guys..
Done