Invasi dunia / Shinryaku no Sekai - akuiki
Baru Update
Loading...

Invasi dunia / Shinryaku no Sekai

Shinryaku no Sekai / Invasi dunia



Character :

Hunter:
Divisi 6: Jaegers
Divisi 7: Breacer
Divisi 4: Huntrex
Divisi 2: The One
Divisi 12: Keys Eyes
Divisi 5: Crazy Jail
Divisi 15: Mini Size
Divisi 11: Black Doctor
Divisi 13: Bloody Coffin
Divisi 1: Head Master
Divisi 8: Shadow and Shine
Divisi 9: Tailor Eye
Divisi 3: Blue Nova
Divisi 14: Cute Dolls

Mutant:
North: Destroyer
West: Party Time
Darkness Dragons
Bakemono

Sinopsis
Pada tahun 2018 umat manusia telah di serang oleh monster yang di sebut sebagai “Mutant” mereka memiliki tubuh seperti manusia tapi memiliki insting membunuh seperti hewan liar, awalnya mereka diciptakan oleh ilmuan-ilmuan yang memiliki keinginan untuk membuat manusia yang memiliki kecerdasan, kekuatan dan kecepatan seperti hewan akan tetapi mereka masih dapat berpikir sebagai manusia dan menjadi musuh terbesar manusia.
Tidak lama setelah kejadian itu para mutant bersembunyi di tempat-tempat sepi dan jarang sekali ada manusia disana, tapi mutant-mutant itu kadang menyerang ke tempat yang ramai untuk memangsa manusia, kemudian diciptakanlah sebah unit khusus untuk melenyapkan para mutant mereka nyebut diri mereka sebagai “Hunters” mereka adalah satuan khusus yang diciptakan untuk memburu para mutant.

Chapter 1

Gadis Aneh

Aku terbangun dari tidurku, karena ada suara alarm yang sangat keras di sampingku. Aku mengulurkan tangan dan menekan sebuah tombol yang berada pada alarm tersebut untuk membuatnya diam. Aku masih berbaring diatas tempat tidurku dan tubuhku masih terasa sangat lemas. Aku kembali menutup mataku karena ini masih terlalu pagi untukku bangun akan tetapi aku lupa kenapa aku memasang alarm sepagi ini. Aku menghela nafas dan kembali membuka mataku berlahan-lahan kemudian menoleh kearah kanan dan melihat kamarku dari atas tempat tidurku, disini terasa gelap dan dingin. Aku melihat banyak kertas berserakan di atas lantai dan meja belajarku, dan aku lupa kenapa di dalam kamarku bisa banyak kertas berserakan. Tubuhku masih terasa lemas dan kepalaku agak sedikit pusing kemudian aku melihat sekeliling. Aku melihat di belakang pintu ada sebuah seragam lengkap dan ada sebuah kertas menempel di seragam itu, aku mengangkat badanku dan turun dari atas tempat tidurku, ketika aku turun dari atas tempat tidurku, aku menginjak beberapa kertas yang berserakan, aku menghela nafas dan berjalan ke pintu utuk melihat kertas yang menempel di seragamku. Aku mengambil kertas itu lalu membacanya “jangan lupa besok, ada acara pembukaan murid baru di SMA pukul 06.00” aku terkejut melihat tulisan itu dan melihat kearah jam dan jam menunjukkan pukul 05.40.

Aku bergegas membuka pintu dan lari ke kamar mandi secepatnya, setelah aku selesai mandi aku kembali ke kamarku dan bergegas memakai seragam baruku, dan aku melihat ke atas meja belajarku, ada beberapa kertas menumpuk di tas meja belajarku dan aku mulai ingat, semalam aku menyiapkannya untuk acara pembukaan hari ini dan aku adalah wakil dari murid baru unuk berpidato, aku bertanya-tanya kenapa aku bisa lupa dengan apa yang akan ku lakukan hari ini, setelah aku selesai memakai seragam. Aku mengambil kertas di atas meja dan berlari keluar kamar. Aku sangat panik dan terburu-buru hinga aku lupa memakan sarapan dan langsung memakai sepatuku, lalu berlari keluar timpat tinggalku dan berangkat menuju sekolah baruku.
Ketika aku hampir sampai ke sekolah. Aku melihat seorang gadis kecil berambut putih duduk sambil memeluk lutut di belakang pohon di dekat sekolah, aku berhenti dan menghampirinya, aku membungkuk dan bertanya “apa kau baik-baik saja?” gadis itu melihatku tanpa berkata apa-apa, gadis ini memakai seragam dan matanya berwarna biru seperti lautan.

Dia seperti seorang gadis SMP yang tersesat. Aku mengulurkan tanganku dan berkata “kemarilah, aku akan mengantarmu pulang” raut wajahnya terlihat sangat dingin, aku berpikir ini bukan saatnya untukku melakukan ini, aku pasti akan terlambat, tapi aku tidak bsa membiarkan gadis kecil sendirian tanpa ada orang dewasa di sampingngnya dan aku memutskan untuk menolognya, gadis itu memalingkan wajahnya dariku sambil mengatakan “aku ingin pergi ke sekolah” suaranya terdengar pelan dan lembut, aku tersenyum dan mengajaknya untuk pergi “kalau begitu, ayo kita pergi ke sekolahmu” dia terlihat bingung dia memegang tanganku dan berdiri, aku bertanya padanya “ngomong-ngomong dimana letak sekolahmu?” tanpa berkata apa-apa dia langsung menunjuk ke suatu tempat, dan ketika aku melihat arah yang dia tunjuk aku sangat terkejut karena yang dia tunjuk adalah sekolahku juga.

Aku tidak percaya jika dia gadis ini adalah seorang anak SMA, kemudian aku bertanya “yang benar saja, apa itu sekolahmu?” dia melihatku dan hanya mengangguk dan tidak berkata apa-apa, aku bingung kenapa anak kecil seperti dia masuk sekolah SMA yang sama sepertiku, dan aku bertanya sekali lagi “apa mungkinkah kau murid baru disini juga?!” dia melihatku dan hanya mengangguk, aku meletakkan tanganku di kepala dan menunduk, aku berpikir jika hari ini akan menjadi hari yang aneh, aku mengangkat kepalaku lalu menghela nafas “ayo kia pergi” sebenarnya aku masih tidak mempercayai gadis kecil ini adalah anak SMA mungkin aku harus siap untuk menerimanya nanti. Kami berjalan menuju sekolah, dan ketika kami sampai. Aku menyuruhnya pergi ke gedung olahraga untuk mengikuti upacara pembukaan “baiklah, sekarang kita harus berpisah, pergilah ke gedung olahraga dan ikuti upacara pembukaan” tapi dia malah memegang tanganku “kau akan pergi kemana?” suara yang pelan dan wajahnya yang manis membuatku tidak tega meninggalkannya “aku juga akan pergi kesana nanti, jadi tunggu aku disana” dia menggelengkan kepala dan wajahnya terlihat memelas, ia membuatku tidak dapat berkata apa-apa lagi, aku emnghela nafas dan berkata “baiklah, ayo ikut aku” aku emnarik tangannya dan membawanya ke depan gedung olahraga, gadis ini mengikutiku tanpa berkata apa-apa, setelah kami sampai, aku menyuruhnya untuk masuk “baiklah, aku sudah mengantarmu, jadi masuklah” aku langsung pergi untuk masuk lewat pintu belakang, dan ketika aku pergi aku menoleh kebelakang untuk melihat gadis itu, aku yakin dia menatapku akan tetapi aku tidak menghiraukannya dan terus berlari, ketika sampai aku langsung masuk kedalam gedung, aku berhenti lalu mngatur nafasku terlebih dahulu, aku membungkuk dan berusaha menenangkan diriku, jantungku berdetak dengan kencang dan setelah aku dapat mengatur nafas.

Aku menagangkat tubuhku dan melihat ke sekitar, ada seseorang melihatku disana, dia bertanya padaku “permisi, anda siapa?, bagi yang tidak berkempentingan silahkan kembali ke tempat duduk anda” kemudian aku mimanta maaf dan berkata “mohon maaf saya terlambat, nama saya Mutsukage Kuro, saya adalah perwakilan murid baru untuk melakukkan pidato” dia terlihat terkejut an langsung menyuruhku naik ke panggung “oh?!, ternyata kau orangnya, padahal kami mencarimu kemana-mana, tapi ya sudahlah, sekarang bersiap-siaplah dan cepat naik ke atas panggung” aku merasa gugup dan jantungku berdetak dengan kencang, ini adalah pertama kalinya aku berpidato di depan semua orang. Aku menghela nafas lalu berjalan, setelah aku berada di tengah panggung.

Aku berhenti dan melihat ke depan, aku melihat banyak sekali orang, mereka menatapku dan membuatku gugup, aku takut jika mereka tidak menyukai kata-kataku, tapi aku berusaha tenang dan memulai pidatoku “Hai semuanya!, maaf tadi aku datang terlambat kerena ada sesuatu yang penting, dan membutku terlambat, jadi aku minta maaf!” aku membungkukkan tubuhku untuk meminta maaf dan kembali mengangkat tubuhku, tapi tak satu orangpun melihat kearahku , aku sangat terkeju, kenapa mereka tidak melihatku, padaal akukan sudah minta maaf pada mereka, aku ingin tahu apa yang mereka lihat hingga mereka tidak menghiraukanku, dan ketika aku menoleh ke samping. Aku tidak melihat apapun, ini sungguh membuatku bingung.

Aku melihat kesekeliling tapi tidak ada apapun, tapi ketika aku melihatke bawah, aku sangat terkejut “Kau!!?” ada seorang gadis kecil yang ku temui di depan sekolah sedang jongkok de sampingku, dia hanya menatapku dengan tatapan polosnya “jawab aku!, Ke-Kenapa kau ada di disini!?” kemudian dia berdiri sambil merapikan seragamnya dan memiringkan kepala “Kau yang menyuruhku untuk menunggumu disini, bukan?” dia terlihat sangat tenang “kenapa kau terlihat tenang seperti itu?, dan aku tidak pernah mengatakan aku harus menunggumu disini” aku merasa sangat panik sekarang, dan dia terlihat sangat aneh “tidak, kau jelas-jelas berkata “baiklah, sekarang kita harus berpisah, pergilah ke gedung olahraga dan ikuti upacara pembukaan” seperti itu bukan?” aku bingung, bagaimana aku menjelaskan semua ini. Aku menundukan kepala dan berfikir “astaga, bagaimana aku menjelaskan masalah ini, dia adalah gadis yang kutemui tadi pagi, aku tidak menyangka dia adalah orang yang aneh” ketika aku berfikir, aku mendengar suara semua orang berteriak “hey, kenapa gadis itu ada di panggung dan tolong lanjutkan pidatomu” mereka terus menggerutu dan aku lupa apa yang harus kukatakan sekarang, kemudian aku melihat ke arah penonton dan hanya berkata “mohon bantuannya dan semoga hari-hari kalian menyenangkan!” semua orang terlihat terkejut dan bingung.

Kemudian aku berlari dan menarik tangan gadis itu untuk membawanya ke belakang panggung, setelah aku berada di belakang panggung aku menundukan kepala sambil menutup wajahku. Aku berfikir jika reputasiku akan hancur saat ini, dan pasti semua orang membenciku, tiba-tiba gadis itu berkata “bisakah kau lepaskan, ini terasa sakit” aku terkejut dan aku lupa jika aku masih memegang lengannya, kemudian aku melepaskan genggamanku dan meminta maaf “maaf, apa itu sakit?” dia menarik tangannya dan memeganginya, dari raut wajahnya dia terlihat kesakitan tapi dia malah berkata “Kanna” aku bingung “namaku Ka-Kanna” dia mengatakannya dengan suara yang pelan, aku benar-benar bingung kenapa dia tiba-tiba memberi tahukan namanya kepadaku dan akupun memberi tahukan namaku padanya “aku Mitsukage Kuro” dan ketika aku melihat wajahnya, dia malah memandangiku dengan sangat dingin dan hanya berkata”Mitsukage-san, kau lemah” aku sangat tersentak dan ini pertama kalinya aku di ejek oleh seorang gadis, aku tidak dapat berkata apa-apa lagi setelah mendengar kata-kata kejam itu dari mulutnya, kemudian tidak lama setelah acara selesai, aku berpisah dengannya dan aku memutuskan untuk pergi melihat kelasku tapi ketika perjalanan menuju kesana, semua orang melihatku dan membicarakanku, entah kenapa rasanya sangat menyakitkan, dan ini hari terburuk yang pernah kualami. Aku merasa depresi karena dia menganggapku lemah, aku bererjalan membungkuk dan menunduk tapi aku bersyukur dapat berpisah dengannya, setelah aku sampai di tempat loker untuk menimpan sepatu, aku merasa ini benar-benar hari terburrukku karena aku bertemu denganya lagi, tapip saat kulihat dia terlihat kesulitan, sepertinya dia berusaha menyimpan sepatu di loker tapi sepertinya dia tidak cukup tinggi untuk menggapainya, sebenarnya aku ingin mencapakannya tapi dia benar-benar kesulitan, jadi terpaksa aku membantunya.

Aku menghampirinya dan berkata “hey, mau aku bantu?” dia diam dan melihat kearahku, seperti biasa dia tidak berkata apa-apa, kemudian aku mengambi sepati kecilnya dan bertanya “dimana lokermu?” dia menunjukannya dan berkata “di atas” aku rasa tidak mungkin jika di atas, mungkin kepala sekolahpun tahu jika dia ini adalah gadis pendek, tapi ketika aku memastikan sebelum melihat ke atas, aku kira jika lokernya terletak di bawah, aku memastikan jika lokernya di bawah tapi tidak ada nama Kanna, bagaimanapun aku harus memastikan di atas, dan ketika aku lihat lokernya ada di barisan paling atas di samping lokerku, aku sangat terkejut untuk gadis kecil seperti dia mempunyai loker paling atas, setelah itu diapun pergi tapi sebelum dia pergi, dia berkata terima kasih dengan sangat dingin, kemudian akupun menyimpan sepatuku dan pergi ke kelas, kelasku ada di lantai tiga, di kelas 1-A, dan setelah aku sampai dan masuk kelas, semua kursi telah penuh dan tersisa satu di ujung kanan paling belakang, awalnya aku berharap jika aku dapat kursi paling depan, tapi kelihatannya aku memang tidak beruntung hari ini, ketika aku berjalan menuju kursiku, aku dihadang oleh dua orang pria yang tidak kukenal, mereka hanya mencemoohiku “hey kau, kau yang tadi berada di atas panggung bukan, kenapa kau tidak melanjutkan pidatomu saja disini?” aku tidak dapat berkata apa-apa dan hanya menundukkan kepalaku. Aku merasa malu pada diriku karena membuang-buangkan waktu untuk mereka, kemudian aku membungkukkan tubuhku da berteriak “maaf!, maaf karena aku telah membuang-buang waktu kalian yang berharga” semua orang melihatku dan dua orang yang ada di hadapanku tidak berkata apapun, aku mengangkat tubuhku dan melihat mereka berdua yang terlihat ragu, kemudian aku berjalan dan duduk di kursiku.

Ketika jam istirahat, aku menghabiskan waktu di kelas dan membaca buku dan ketika aku serius membaca buku, aku di panggil oleh seorang gadis bernama Yamanaka Chio, menurutku dia adalah gadis yang tercantik di kelas ini karena dia memiliki rambut panjang yang indah dan bola mata berwarna hijau seperti dedaunan yang masih segar. Dia memanggil namaku dengan keras “Kuro?!” suaranya terdengar tidak asing, tapi ketika dia menghampiriku, aku tidak menghiraukannya dan kembali membaca buku. Aku terkejut ketika dia memukul meja sambil berkata dengan keras di dekatku “hey, kenapa kau membungkuk tadi?” aku bingung karena tiba-tiba dia berkata seperti itu “maksudmu?, aku tidak mengerti?” dia menutup wajahnya dengan tangan lalu menghela nafas “astaga, kau bodoh atau apa?, ku bilang kenapa kau minta maaf pada kedua orang bodoh itu?” dia terlihat kesal saat menuntk kedua orang yang menegurku “apa kau tidak memiliki harga diri?, mereka hanya ingin menghinamu, jadi kau tidak perlu minta maaf pada mereka” ucapnya lagi, aku tersenyum dan berkata “tidak apa-apa kan?, lagi pula ini sudah terjadi, jadi tidak usah di bahas, bukan” dia menghela nafas dan berkata “bicara denganmu membuatku lelah, aku akan pergi ke UKS” ketika dia hendak pergi aku bertanya satu hal “Yamanaka-san, kenapa kau memanggilku Kuro, bukankah kita belum pernah bertemu sebelumnya?” ekspresi wajahnya berubah dan dia terlihat terkejut, aku bingung, apa aku salah bicara, tapi bukankah aku dan dia belum pernah bertemu, tak lama kemudian dia tersenyum sambil berkata “karena aku menyukaimu Ku-ro-san” kemudian dia berlari keluar tanpa berkata apa-apa, tanpa sengaja aku melihat kea rah pintu, disana ada gadis berabut putih berdiri, dan aku tahu jika dia sedang memperhatikanku, aku terkejut dan pura-pua sedang membaca buku agar aku tidak di permalukan lagi, dia melihatku dengan tatapan dinginnya, tidak lama kemudian ketua kelas menghampirinya, aku tidak dapat mendengar percakapan mereka, tapi sepertinya gadis itu menunjuk kearahku, aku terkejut dan kembali pura-pura membaca, ketua kelas melihat ke arahku dan jantungku berdetak dengan cepat, aku takut dia menghampiriku, kemudian ketua kelas berdiridan berjalan menhampiriku, tanganku gemetaran karena aku tidak mau jika aku harus bicara dengan gadis aneh itu, ketua kelas mengulurkan tangannya lalu berkata “Mitsukage Kuro kan?, perkenalkan aku Sanada Ayase ketua kelas ini” ketua kelas terlihat sangat baik, dia memiliki warna rambut ungu dan selalu terlihat rapih, matanya berwarna biru gelap dan tubuhnya lumayan besar.

Aku terkejut karena dia tiba-tiba memperkenalkan diri, aku bingung mau berkata apa, jadi aku hanya berkata “Anu....., iya aku Mitsukage kuro, ada apa?” dia tersenyum dan berkata “panggil aku Sanada, maukah kau ikut denganku sebentar?, ada yang ingin bertemu denganmu” setelah aku mendengar itu. Aku merasa akan ada hal buruk terjadi padaku, tapi aku tidak punya pilihan lain “baiklah, Sanada-san” aku berdiri kemudian berjalan di belakang ketua, dan ketika kami telah berada di luar kelas, aku melihat gadis itu tidak sendiri, dia bersama pria berambut biru dan memakai kacamata, pria itu terlihat masih muda, aku bertanya-tanya apa dia ayahnya, tapi jika itu ayahnya mau apa dia datang kesini, kemudian Sanada kembali ke kelas dan meninggalkanku tanpa berkata apa-apa, pria itu berkata “apa kau Mitsukage kuro?” ketika dia berbicara suaranya terdengar serius dan aku menjadi gugup, aku takut jika dia polisi tapi aku tidak pernah melakukan tindakan kriminal, aku menjawab “ia, ada apa tuan?” tubuhnya lebih tinggi dan lebih besar dariku, kudian dia hanya berkata “semoga berhasil dalam ujianmu, dan tolong jaga Kanna, dia yang telah memilihmu, semua keputusan ada di dia, kau punya waktu sekitar satu minggu untuk menyelesaikan ujian, jadi selamat berburu” dia memegang pundakku lalu pergi begitu saja, aku tidak mengerti dia berkata apa, aku kebingungan dan merasa aneh, kenapa aku harus menjaga gadis ini dan apa yang dia maksud dengan berburu, setelah orang itu pergi gadis ini menataku dengan polos dan mengulurkan tangannya, diapun berkata “Kuro-san, panggil aku Kanna” aku terkejut, sepertinya dia mengajakku salaman, kemudian aku memegang tangannya dan berkata “oh....ya....Kanna-san” sebenarnya aku ngin bertanya apa yang sebenarnya orang itu katakan, tapi jika aku bertanya pada Kanna mungkin dia tidak tahu apa-apa, apalagi dengan sifat dinginnya ini, dia pasti tidak akan menjawabnya, ketika kami bersalaman kanna memegangku dengan sangat erat, dan menarikku dengan sangat keras, sebenarnya aku ingin pergi tapi, percuma jika aku melawan jadi, aku ikut dengannya.

sumber 

Bagikan ini ke Teman Kamu

Add your opinion
Disqus comments
Notification
Belum ada info guys..
Done